Media Alternatif Ternak Kroto

Posted by Jatmiko 0 komentar
Salam kroto. Cara yang juga bisa di coba selain menggunakan media dari toples, rak, kawat, paralon (pralon), bambu yaitu dari pohon itu sendiri yang sesuai dengan habitat aslinya. Cara seperti ternak kroto di pohon juga pernah mas bro lakukan. Kita bisa manfaatkan pohon di sekitar rumah sebagai media untuk mengembangbiakan semut rangrang.  Terlepas dari anda yang ogah ogahan mencoba dengan media  seperti saya sebutkan pada awal kalimat di atas. karena kesibukan ataupun malas merawat. Alternatif lain yaitu dengan menggunakan pohon.

Media Alternatif Ternak Kroto















Pohon yang bisa kita gunakan yaitu pohon  yang ada di sekitar rumah sobat saja. Kemudian untuk semut rangrang agar tidak merayap kemana mana. Tentunya kita sedikat berpikir bagaimana agar semut rangrang tidak mlaku mlaku tekan endi endi. Piye carane ya? Gampang bro....Cukup dengan hanya membuat lingkaran dari semen atau pembatas sekeliling pohon ( kolam kecil yang mengelilingi pohon dan di isi dengan air.

Dengan membuat pembatas semut rangrang tidak akan keluar dari pohon. Untuk menghindari masalah dengan air. Tahu sendiri air ini kalau semakin lama akan mnimbulkan masalah. Yaitu bisa di tempati untuk berkembang  jentik jentik nyamuk. Biar tidak menghasilkan nyamuk kita bisa isi dengan ikan kecil. Terserah mau di kasih ikan apa.

Pohon apa yang bisa kita manfaatkan? Untuk pohon tentunya yang daunya agak lebar.Pokonya yang ada di dekat rumahmu atau mungkin ada yang punya lahan atau pekarangan luas dengan di tumbuhi pohon pohon yang tidak terlalu besar dan tinggi.

Dari segi perawatan jelas lebih ringan dan mudah. Seumpama sampai telat memberi makan, pohon sendiri sudah menyediakan. Disini kita tetap menyediakan makanan.Yang jadi masalah adalah apakah orang orang di sekitar anda  mengijinkan. Dari rangkuman di atas, cara seperti ini mungkin sudah ada yang mencoba. Tidak ada yang melarang untuk mencoba. Monggo....

Itulah sedikit pengalaman yang flodesta bagi kepada teman teman semua. Semoga bermanfaat.


Baca Selengkapnya ....

Cara Mengambil Sarang Semut Kroto Dari Pohon

Posted by Jatmiko 0 komentar
Salam Kroto, Menjawab pertanyaan dari teman seng rak ono jenenge alias anonim (maaf ya). Beliau menanyakan bagaimana mengambil sarang dari alam atau pohon? Flodesta akan menjawab berdasarkan pengalaman. Sebelum sobat memindahkan sarang kroto alam untuk di tempatkan di dalam toples. tentunya masih ada proses sebelumnya yaitu mengambil sarang dari pohon. bagaimana caranya ya,  anda pasti sudah membayangkan bagaimana kalau di keroyok ratusan semut rangrang, pasti akan kesakitan. Sebelum kita naik saja pasti sudah di hadang oleh prajurit semut rangrang.
















Banyak berbagi ilmu aja ya bro. Saat pertama kali mendengar adanya budidaya ternak kroto. byuuh byuuh. langsung saja mas bro action untuk mencoba untuk saya jadikan percobaan. Sempat mencoba untuk mengambil sendiri dengan cara naik pohon, kebetulan lumayan tinggi dengan membawa alat dari bambu dengan ujung mas bro kasih sabit atau arit .Gunanya untuk memotong batang dari sarang. Waduh sebelum sampai pertengahan wes rak kuat di cokoti semut akehe pool. terpaksa harus turun.

Tidak mau kalah sama semut akhirnya bambu saya sambung lebih panjang supaya terjangkau pada batang yang ada sarangnya. Setelah sampai mas bro coba potong, dan terjatuhlah sarang tersebut. Sebelum semut lari, kita dengan cepat harus memotong sarang dan memasukkan ke dalam karung. Karena tempat agak jauh dari rumah hanya karung plastik yang saya bawa. Itu cara pengambilan dengan cara naik pohon sendiri pokoknya ambil sendiri lah.

Cara mengambil sarang berikutnya adalah dengan menyuruh orang yang berani untuk mengambil ( kasih uang ). Cara yang seperti inilah terakhir di pakai oleh flodesta untuk mengambil sarang semut. Bonyok bro kalau ambil sendiri. Kalaupun  ambil sendiri jka pohon tersebut tidak terlalu tinggi. Jika mau pesan sarang berapapun akan di layani tergantung masih ada tidaknya sarang. "kata bapak sambil ambil kroto"

Sebelum mengambil siapkan bambu atau kayu panjang yang sudah di sambung dengan bagian ujung sudah di kasih sabit. Potong batangnya, siapkan karung beras kosong atau kantong plastik untuk menyimpan sarang sementara. Ada juga yang langsung di masukkan toples.

Dalam pengambilan sarang setiap orang mempunyai teknik sendiri sendiri. Kesimpulannya ada yang rela badanya di gigit untuk mengambil sendiri dan juga meminta tolong orang lain untuk pengambilanya.

Cara pemotongan dengan menggunakan bambu atau kayu panjang sedikit mengalami kesulitan jika batang pohon yang akan kita potong terlalu tinggi dan berjenis kayu yang keras (sulit di patahkan).

Bila teman teman mempunyai pengalaman yang berbeda. Share dong......

Semoga pengalaman yang mas bro bagi bermanfaat dan bisa menjadi perbandingan sebelum anda beraksi...

Jangan lupa cendole... maturnuwun.


Baca Selengkapnya ....

Telur Ratu Tidak Berkembang Maksimal

Posted by Jatmiko 0 komentar
Salam kroto. Ketika sudah dapat menghasilkan telur ratu. Apakah nantinya bisa berkembang semua. Pertama kali tentunya akan merasa happy ( ki loh ndog ratuku akeh ) pastinya nanti akan punya banyak ratu. Ternyata setelah mengalami proses dan waktu. Perkembangan telur tersebut tidak sesuai dengan jumlah yang ada. Makin lama semakin berkurang.Tentunya flodesta alami sendiri ketika melihat  calon ratu hanya tinggal beberapa. huh....


telur ratu semut rangrang















Berdasarkan pengamatan saya sendiri. Ternyata telur atau larva tidak semuanya akan di supply makanan oleh semut pekerja. Mereka akan memilih beberapa untuk di jadikan ratu. Ada syarat dan kriteria khusus kali ya jika ingin jadi ratu. Jadi untuk telur yang tidak di beri makan akhirnya akan menjadi kering dan mati (gabug)

telur ratu semut rangrang















Apabila teman semua mengalami seperti yang flodesta alami tentunya tidak akan heran. Kita juga mengalamai hal yang sama. Tapi kalau jadi semua berarti sangat menakjubkan. hebat lu bro... share dong caranya. heheheh

Sedangkan proses jadi ratu juga mengalami waktu yang lama. Bahkan sampai sekarangpun saya lihat juga belum menjadi ratu. Walaupun sayap agak keriting sedikit dibandingkan yang pertama agak lurus. Sudah beberapa bulan ini sayap juga belum lepas.

Untuk para sahabat flodesta yang setia menunggu perkembangan calon ratu. Sampai saat ini juga belum jadi ratu. Untuk itu mohon kesabaranya. Bila nantinya sudah jadi pasti akan saya share kembali.(nek dadi)

lihat juga ya... perbedaan calon ratu dan ratu semut rangrang

Maturnuwun. Semoga Artikel ini bisa bermanfaat.


Baca Selengkapnya ....

Toples Pakai Daun

Posted by Jatmiko 0 komentar
Salam kroto..Ketemu lagi ya sob. Kali ini flodesta mencoba share lagi tentang cara sarang toples pakai daun. Memang kalau mas bro di suruh mencari ide atau cara yang terbaik seneng banget coy. Bagaimana kabarnya ? Semoga sehat selalu and tambah sukses selalu. Kreatifitas memang gak ada matinya, selalu ada saja. Dengan berbagai cara atau teknik telah di coba. Dari yang mudah sampai yang sulit sudah terlewati.

Toples Pakai Daun
















Sekarang saya akan mencoba memberikan alternatif tentang ternak kroto di toples dengan menggunakan tambahan daun. Pasti sobat pernah mencoba cara ini ya. Kalau sudah pernah di praktekin berarti kita sama dung. Terus apa yang terjadi selanjutnya . Apakah mati atau hidup ?.

Dulu mas bro pernah mencoba dengan cara itu, tetapi akhirnya pada is dead semua bro. Disebabkan karena daun yang saya masukkan terlalu banyak sedangkan lubang udara tidak seimbang dengan tempatnya. Jadi mati karena kehabisan udara kali ya. hehe...

Bagaimana cara ternak kroto dengan toples pakai daun? Sebenarnya pakai daun bisa saja. Sekalian mengimbangi seperti di alam. Setidaknya sarang toples sedikit berbau alam yaitu kita kasih daun. Menyesuaikan sedikit seperti habitat di alam.

Sekarang bagaimana caranya supaya di dalam toples  pakai daun tidak lembab atau kekurangan udara. Apakah lubang di perbanyak seperti pada artikel sebelumnya yang flodesta terbitkan. Kali ini berbeda sob.

Pada toples tetap kita kasih lubang kecil kecil di dinding sedikit ( tidak di kasih juga gak papa). Bagaimana dengan toplesnya? toples bisa kita buka tutupnya dan yang terbuka posisi ada di atas. Dinding toples bagian atas di beri lubang sedikit untuk gantungan minuman semut rangrang.Kemudian kita masukan batang daun (pucuk), daun jangan terlalu tua dan terlalu muda (sedang sedang saja). Untuk daun bisa kita kasih yang agak lama keringnya atau layu ( ojo plastik lo bro...wkwkkwk). Jangan daunya saja yang kita masukan tetapi sama batangnya. mengapa? karena batang yang kita ambil masih mengandung air. jadi untuk mengering agak sedikit lama.

Bagaimana kita tahu kalau nanti berkembang? Toples pakai daun memang terkendala pada bagaimana kita melihat perkembangan semut rangrangnya karena kita tidak bisa melihat.Jika kita sudah tahu masa panen kroto, kita tidak perlu melihatnya lagi cukup dengan membuka sarang daun. Jangan kuatir kalau setelah daun kita buka nantinya tidak mau membuat sarang lagi. Asalkan masih ada telur kecil yang belum berbentuk pupa atau kroto pasti akan merajut kembali dan menggabungkan lagi daunnya

Bagaimana jika daun mengering? Apabila daun mengering bisa kita tambahkan lagi daun plus batangnya. Semut rangrang akan berpindah ke daun yang baru. Daun yang kering bisa kita ambil. Kalau ada krotonya ya kita panen saja. beres...Jangan lupa di kasih makanan semut rangrang dan cara memberi makanan semut rangrang

Bagaimana sobat , apakah mau mencoba? Tidak ada yang melarang untuk bereksperimen demi hasil yang sempurna. Terus dan terus mencari yang terbaik. okey

Semoga ilmu yang flodesta share bisa bermanfaat. Jangan lupa cendole ya........


Baca Selengkapnya ....
Jasa Toko Online support Jasa iklan - Original design by Miko | Copyright of SEMUT KROTO TEMANGGUNG.